Pencarian

Selasa, 26 Mei 2009

KENALI DEPRESI

Tahukah Anda seperti apa tanda-tanda depresi? Banyak kasus depresi yang menjadi parah karena yang bersangkutan, anggota keluarga, maupun rekan-rekan di sekelilingnya tidak mengenali gejalanya. Apa sebenarnya depresi itu? Menurut para pakar, depresi merupakan penyakit yang melibatkan tubuh, suasana hati dan pikiran, sehingga mempengaruhi selera makan, tidur, perasaan, dan cara berpikir penderitanya.



Sebetulnya kasus orang-orang penderita depresi bisa tidak menjadi berat jika sejak awal orang-orang di sekelilingnya mengetahui gejala-gejalanya, dan bisa membantunya. Pada garis besarnya menurut para pakar, gejala depresi dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu major depression (selanjutnya disebut depresi saja) dan manic-depressive illness (selanjutnya disebut mania).
Depresi antara lain dapat dikenali dari gejalanya, yaitu: terus menerus merasa kosong, gelisah dan sedih,selalu pesimis dan tak punya harapan,merasa bersalah, tak berguna dan tak tertolong,kehilangan minat pada hobi dan aktivitas yang menyenangkan, termasuk seks,hilang dayanya, tak bersemangat, dan lamban,kesulitan konsentrasi, mengingat dan membuat keputusan,insomnia (sulit tidur), terlalu banyak tidur, atau bangun terlalu dini,kehilangan selera makan dan berat badan, atau makan berlebihan dan menjadi gemuk,berpikir tentang atau ingin bunuh diri,tidak bisa istirahat, mudah tersinggung,selalu merasa sakit kepala atau penyakit berat lain tapi tidak bisa sembuh ketika diobati.
Kasus depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga pada orang yang sangat tua maupun anak-anak. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari tuntutan orangtua yang terlalu tinggi pada anak, pertengkaran hebat orangtua; perubahan fisik, penyakit, keuangan, kesulitan menjalin hubungan, persaingan karir, rendahnya harga diri, gangguan hormonal dan sebagainya.
Jika Anda mengalami tanda-tanda depresi, jangan ragu untuk segera meminta pertolongan. Jika salah satu orang di sekitar Anda mengalaminya, jangan ragu untuk memberikan dukungan emosi dan mengajaknya untuk berkonsultasi pada ahlinya. Semua itu supaya tidak terlanjur menjadi parah.

0 komentar:

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP